Solo ( Soloraya Cyber ) – Prosesi Tingalan Jumenengan (Peringatan Naik Takhta.Red) Pakoe Boewono XIII di Kraton Kasunanan Surakarta, Kamis (14/05/2015). Di Sasana Sewaka yang dihadiri sekitar 600 sentana dan abdi dalem kraton Surakarta, suasana hening saat digelar prosesi tarian sakral Bedhaya Ketawang yang melambangkan pertemuan penguasa Laut Selatan Kanjeng Ratu Kidul dengan pendiri dinasti Mataram Panembahan Senopati.

Tarian sakral Bedhaya Ketawang digelar menyusul dawuh dari Kondhang (Pelaksana Tugas.Red) Raja PB XIII Kangjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Puger .

Hadir di tengah abdi dalem . nampak hadir pula Pengageng Sasana Wilapa yang juga Ketua Lembaga Dewan Adat (LDA) Kraton Surakarta GRAy Koes Moertiyah alias GKR Wandansari, putri Sinuwun PB XIII GKR Timoer Rumbai dan sentana KPH Eddy Wirabumi dan KPH Satriyo Hadinegoro.

Gusti Poeger usai acara gelar tarian Bedhaya Ketawang mengatakan , pihaknya memimpin menggelar prosesi tarian sakral Bedhaya Ketawang karena kewajiban adat, bukan karena keinginan dirinya secara pribadi.

“Karena menggelar Bedhaya Ketawang merupakan amanat dari mendiang Sinuwun PB XII. Jadi meski tanpa dihadiri Raja yang jumeneng sekarang (PB XIII.Red), maka Bedhaya Ketawang harus tetap digelar dalam kondisi darurat pun ,” jelas Gusti Puger.

Dalam acara tersebut, Gusti Puger sendiri duduk di tengah, dimana seharusnya posisi raja berada. Hanya bedanya, tidak ada dhampar atau tempat duduk raja, berikut para pengiringnya. (*)

Kirim Komentar: