REMBANG, rembangcyber.com - Pemkab Rembang menggelar apel Kebhinekaan Cinta Damai di Alun-alun Rembang, Kamis (17/11). Apel diikuti dari berbagai elemen mulai pelajar, TNI, Polri, Linmas, Korpri serta Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Apel dipimpin Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto. Apel kebhinekaan merupakan wujud kebersamaan yang dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh.
Kapolres mengaku prihatin dengan kemunculan organisasi yang berlatarbelakang agama garis keras semakin marak, syariat-syariat agama yang sejatinya mengajarkan akan cinta kedamaian, sopan santun, dan toleransi umat beragama hanya ditafsirkan oleh suatu kelompok sebagai alat landasan dalam menegakkan ajaran agama dengan jalan kekerasan dan pemaksaan.
"Semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan perekat bangsa yang harus tetap dipertahankan. Keanekaragaman yang ada memang rentan menimbulkan potensi konflik tapi sekaligus merupakan rahmat bagi bangsa," ucapnya.
Kapolres mengajak segenap komponen masyarakat Kabupaten Rembang untuk selalu menjaga dan mempertahankan kebhinekaan dan menolak paham radikalisme dan aksi tetorisme dengan mengatasnamakan agama yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Dan yakinlah bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua anak bangsa, karena itu setiap warga negara, apapun latar belakang keyakinannya, budayanya, sukunya haruslah mendapat jaminan yang sama,” tandasnya.
Seusai apel, dilakukan deklarasi kebhinekaan cinta damai oleh FKUB sebagai bentuk komitmen bersama untuk memelihara persatuan dan kesatuan di wilayah kabupaten Rembang. (Humas Setda Rembang)
Apel dipimpin Kapolres Rembang, AKBP Sugiarto. Apel kebhinekaan merupakan wujud kebersamaan yang dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat guna mewujudkan persatuan dan kesatuan NKRI yang kokoh.
Kapolres mengaku prihatin dengan kemunculan organisasi yang berlatarbelakang agama garis keras semakin marak, syariat-syariat agama yang sejatinya mengajarkan akan cinta kedamaian, sopan santun, dan toleransi umat beragama hanya ditafsirkan oleh suatu kelompok sebagai alat landasan dalam menegakkan ajaran agama dengan jalan kekerasan dan pemaksaan.
"Semboyan bangsa “Bhinneka Tunggal Ika” merupakan perekat bangsa yang harus tetap dipertahankan. Keanekaragaman yang ada memang rentan menimbulkan potensi konflik tapi sekaligus merupakan rahmat bagi bangsa," ucapnya.
Kapolres mengajak segenap komponen masyarakat Kabupaten Rembang untuk selalu menjaga dan mempertahankan kebhinekaan dan menolak paham radikalisme dan aksi tetorisme dengan mengatasnamakan agama yang dapat menimbulkan perpecahan di masyarakat.
"Dan yakinlah bahwa Indonesia adalah rumah bagi semua anak bangsa, karena itu setiap warga negara, apapun latar belakang keyakinannya, budayanya, sukunya haruslah mendapat jaminan yang sama,” tandasnya.
Seusai apel, dilakukan deklarasi kebhinekaan cinta damai oleh FKUB sebagai bentuk komitmen bersama untuk memelihara persatuan dan kesatuan di wilayah kabupaten Rembang. (Humas Setda Rembang)
Kirim Komentar: