Apabila NU bermain dalam politik praktis, belum tentu semua jamiyah akan satu suara dengan pilihan NU. Jamiyah yang tidak sependapat dengan pilihan NU dalam politik praktis, bisa dipastikan akan menjauh dari NU.
Gus Yaqut saat diskusi NU dan Politik Pilbup 2020 di Rumah Joglo, Rembang, Sabtu (4/1/2020). (Rom/Rembangcyber)

REMBANGCYBER.NET, KOTA - Nahdlatul Ulama (NU) tidak perlu untuk terlibat dalam politik praktis dalam Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) tahun 2020 mendatang. Pasalnya, kepentingan politik NU sebagian besar sudah diwakili oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Demikian ditegaskan Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor H Yaqut Cholil Qoumas (Gus Yaqut) dalam forum diskusi NU dan Politik di Pilbup tahun 2020 di Rumah Joglo selatan Stadion Krida Rembang, Sabtu (4/1/2020) malam.

Gus Yaqut mengatakan NU didirikan sebagai organisasi yang mengurusi jamiyah. Dia mengakui masih banyak pengurus NU yang terjebak dalam romantisme Pemilu 1955 yang menempatkan Partai NU dalam tiga besar peraih suara terbanyak.

Romantisme itu masih terus terbawa setiap kali ada hajatan-hajatan politik seperti Pemilu, Pemilihan Presiden, Pemilihan Gubernur dan Pilbup. NU juga sering diseret-seret dalam kepentingan dukung mendukung.

Diskusi NU dan Politik Pilbup dihadiri berbagai elemen masyarakat berlangsung gayeng. (Rom/Rembangcyber)
"Namun NU sekarang bukan lagi partai. NU adalah organisasi yang mengurusi sosial masyarakat, mengurusi jamiyah,'' jelas dia.

Gus Yaqut menambahkan keterlibatan NU dalam politik praktis justru akan merugikan.

''Apabila NU bermain dalam politik praktis, belum tentu semua jamiyah akan satu suara dengan pilihan NU. Jamiyah yang tidak sependapat dengan pilihan NU dalam politik praktis, bisa dipastikan akan menjauh dari NU. Selalu ada korban dalam politik, tapi jangan NU,'' kata dia.

Anggota DPR RI asal Rembang ini menambahkan para kiai pada tahun 1998 sudah memahami kondisi NU agar tidak terseret dalam politik praktis.

''Para kiai kita membentuk Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk mengurusi kepentingan politik NU. PKB adalah saluran agar NU tidak terjebak politik praktis,'' tegasnya.

Ketua Pengurus Cabang NU Kabupaten Rembang, KH Ahmad Sunarto menegaskan komitmen NU untuk tidak terlibat dalam politik praktis telah ia gaungkan pada berbagai kesempatan termasuk saat pertemuan dengan pengurus di berbagai tingkatan dan jamiyah.

Dalam Pilbup tahun 2020 mendatang, NU juga tidak mendukung pasangan calon tertentu. (Rom)

Kirim Komentar: