Putra Mbah Syahid, Gus Obi' (kiri) bersama Kiai Hamid Mabrur dan Pendekar Pagar Nusa, Abah Suyuti. (Rom/Rembangcyber) |
REMBANGCYBER.net, SULANG - Ribuan orang dari berbagai penjuru daerah menghadiri haul Ke-16 KH Ahmad Syahid Sholihun, pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Alhamdulillah Kemadu, Kecamatan Sulang, Rembang, Jumat (13/3/2020).
Haul dipusatkan di halaman pondok. Hadirin memenuhi seluruh penjuru halaman.
Saking banyaknya, mereka meluber hingga sepanjang jalan Rembang-Blora di kawasan sekitar pesantren dan jalan utama menuju makam Kiai Syahid yang berada di sisi utara pondok.
Hadirin berasal dari berbagai kalangan. Selain alumni, santri, wali santri, juga warga biasa yang ingin ngalap berkah haul Kiai Syahid.
Nyai Hj Nur Rohmah Syahid (kanan) bersama Nyai Hj Muchsinah Cholil Bisri (tengah). (Rom/Rembangcyber) |
Tampak hadir pula beberapa anggota DPRD Rembang dan sejumlah pejabat di lingkup Kabupaten Rembang termasuk Bupati Rembang H Abdul Hafidz.
Sejumlah kiai juga hadir diantaranya; Pendekar Pagar Nusa, Kiai Suyuthi Al-Ghozali (Cepu), Kiai Said Asrori (Magelang), Kiai Najieb Sluke, Gus Zaim Lasem, Kiai Hamid Mabrur Rembang, Nyai Hj Muchsinah Cholil Bisri dan sejumlah kiai sepuh lainnya.
Salah seorang sesepuh pondok, Mbah Wahib mengatakan, haul tahun ini serasa istemewa karena tepat dua windu wafatnya Kiai Syahid.
"Haul tahun ini tepat dua windu. 16 tahun silam, Simbah (Kiai Syahid) wafat, harinya juga sama dengan hari ini yakni Jumat Pon," ucapnya.
Putri Mbah Syahid, Neng Sa (jilbab hitam) bersama keluarga. (Rom/Rembangcyber) |
Rangkaian kegiatan haul dilaksanakan sejak Kamis (12/3/2020) dengan agenda takhtimul qur'an bil ghoib. Pada Jumat pagi, dilaksanakan takhtimul qur'an binnadhor dan temu alumni. Puncaknya usai Jumatan dilaksanakan tahlil umum dan pengajian.
Ketua PWNU Jawa Timur, Kiai Marzuqi Mustamar dalam tausiyahnya mengatakan, Mbah Syahid merupakan sosok yang salih.
"Rawuh panjenengan sami mbuktekake kito sedoyo remen, cinta dateng Mbah Syahid Kemadu. Kulo yakin saestu Mbah Syahid meniko salah setunggaling kaulane Gusti Allah ingkang solih.
Lan kulo husnudzhon yen Mbah Syahid meniko mboten namung tiang solih tapi waliyyun min auliyaillah. Walinipun Gusti Allah. Mugi rawuh kito pikantuk berkahe, pikantuk kebagusane Mbah Syahid lan dipun sarengake Mbah Syahid dunyo akhirot," ucap Kiai Marzuqi.
Kiai Marzuqi Mustamar tausiyah di acara haul ke-16 Mbah Syahid. (Rom/Rembangcyber) |
Kia Marzuqi mengaku dirinya sejak kecil sudah sering diajak pamannya, ayahnya, gurunya maupn Pakdhenya sowan ke Mbah Syahid.
"Menawi wonten perkawis ingkang muskil (sulit) selalu sowan Mbah Syahid. Bahkan kulo pireng piyambak, ngertos piyambak bilih Allahu yarham Kiai Cholil Bisri putarne Kiai Bisri Mustofa, mase Kiai Mustofa Bisri menawi wonten masalah-masalah mesthi sowan Mbah Syahid. Menawi sampun dugi Mbah Syahid, Mbah syahid ndungo, sedoyo masalah mesthi rampung. Dados donganipun Mbah Syahid sanget mustaj
abipun.
abipun.
Kalau hari ini haulipun kathah seng rawuh, ngantos halaman ipun mboten cekap, niku tondo-tondo bilih Mbah Syahid meniko tiang solih, kalih Mbah Syahid meniko waliyyun min auliyaillah. Waline Gusti Allah," tegasnya.
Kiai Syahid wafat pada Jumat Pon, 3 September 2004 bertepatan 17 Rajab 1424 H pada usia 78 tahun. Kiai Syahid dimakamkan di sebelah pusara istri pertamanya, Nyai Shofiyah di komplek pondok.
Sepeninggal Kiai Syahid, Pondok Kemadu diasuh oleh istri kedua, Nyai Hj Nur Rohmah Syahid.
Pernikahan Kiai Syahid dengan Nyai Hj Nur Rohmah dikaruniai dua orang putra yakni Rabbi’ Lutfi (Gus Obi') dan Safiqoh Samiyah (Neng Sa).
Saat ini, Gus Obi' yang telah lulus sarjana turut membantu ummi--panggilan Gus Obi' kepada Nyai Hj Nur Rohmah--nggulowentah santri-santri di Pondok Pesantren Kemadu melanjutkan perjuangan sang Ayah, Kiai Syahid. (Rom)
Kirim Komentar: