“Semoga (Corona) segera teratasi. Jika keadaan berlarut akan berpengaruh pada harga jual karena pasar terbesar Eropa. Sementara ini ya mengandalkan ekspor. Kalau pasar domestik ada, tapi permintaan tidak sebesar luar negeri," ucap Andi, Ahad (15/3/2020).
Panen Vaname di Tambak Tireman. (Rom/Rembangcyber)

REMBANGCYBER.net, KOTA - Petani tambak di Rembang berharap pemerintah bisa segera menangani wabah virus corona (COVID-19) agar tidak berdampak besar pada sektor perekonomian utamanya penjualan udang Vaname.

Salah seorang petani Vaname asal Tireman, Kecamatan Rembang, Andi Fatosa mengaku selama ini pasar terbesar udang Vaname adalah ekspor ke sejumlah negara Eropa. Jika virus corona yang kini mewabah di berbagai belahan dunia tidak segera teratasi dipastikan akan mengganggu penjualan hasil panenan.

“Semoga (Corona) segera teratasi. Jika keadaan berlarut akan berpengaruh pada harga jual karena pasar terbesar Eropa. Sementara ini ya mengandalkan ekspor. Kalau pasar domestik ada, tapi permintaan tidak sebesar luar negeri," ucap Andi, Ahad (15/3/2020).

Andi menambahkan, saat ini dampak yang dirasakan petani tambak udang Vaname di Rembang memang masih kecil. Tapi bila keadaan berlarut, bukan tidak mungkin harga Vaname akan terjun bebas.

Saat ini harga Vaname size 100 laku Rp47 ribu, size 90 Rp50 ribu, size 30 Rp86 ribu, size 40 Rp76 ribu.

Sebelumnya, harga udang Vaname size 100 masih di kisaran Rp60.000 per kilogram. Sedangakan size 60 laku di kisaran Rp70.000.

Andi menambahkan harga jual udang Vaname mengalami penurunan sedikit dibanding sebelumnya. Hal itu disebabkan karena permintaan mengalami penurunan.

"Ada penurunan. Semoga segera kembali normal. Jangan sampai lockdown, bisa rugi nanti kalau ekspor juga ditutup," imbuhnya.

Andi menegaskan meski mengalami penurunan harga jual tetapi petambak udang Vaname tetap bisa meraup keuntungan meski jumlahnya berkurang.

Ia berharap wabah Corona dapat segera berakhir sehingga pasar kembali normal dan harga juga berpihak kepada petani. (Rom)

Kirim Komentar: