Buyung Herman, perajin batu akik
SULANG, RC - Demam batu akik membuat perajin batu akik di Kabupaten Rembang panen berkah.

Buyung Herman (36), salah seorang perajin batu akik di Desa Jatimudo, Kecamatan Sulang, mengaku tren batu akik membuat order pembuatan meningkat pesat.

Biasanya dalam sepekan, ia hanya menerima lima sampai sepuluh pesanan. Namun saat ini order bisa mencapai sepuluhan orang perhari.

"Lumayanlah. Sejak tren batu akik, order tak pernah putus," ucap Herman, Jumat (19/6/2015).

Herman menambahkan, booming batu akik membuat orang yang semula tidak suka batu menjadi penasaran dan akhirnya tertarik untuk beli.

"Yang banyak itu masyarakat awam yang sebelumnya tidak kenal batu. Awalnya datang melihat terus lama-lama minta dibuatkan," tambahnya.

Herman baru beberapa bulan menekuni pekerjaan sebagai perajin batu akik di Rembang. Pembuatan dilakukan seorang diri dengan peralatan yang sangat sederhana.

"Kalau soal alat kami masih sangat kurang. Hanya dua dinamo dan satu alat pemotong keramik. Jadi masih agak repot juga sih," tegasnya.


Herman menceritakan, kebanyakan penyuka batu yang datang membawa bahan sendiri untuk dibuat.

"Hanya ada beberapa yang datang sambil mencari bahan batu. Kalau bawa bahan sendiri kita ambil Rp10.000 hingga 20.000 per biji. Tapi kalau batu dari kita, harga tergantung jenis, bentuk dan motif," tambahnya.

Herman mempunyai obsesi tersendiri. Ia ingin mempopulerkan batu lokal Rembang. Karenanya, ia lebih suka membuat batu akik dari bahan batu lokal.

"Kita baru nyari batu lokal yang memiliki kualitas bagus. Yang sudah banyak peminatnya Jala Sutra, Badar Besi, dan Sulaiman. Tapi untuk mencarinya kita juga masih terbatas," tambanya. (RC-1)

Kirim Komentar: