Ilustrasi |
REMBANG, RC - Musim kemarau rentan terjadi kebakaran. Masyarakat dihimbau untuk waspada dan lebih berhati-hati terhadap potensi terjadinya kebakaran baik yang disebabkaan oleh api dari sisa pembakaran rumah tangga maupun korsleting listrik.
Tercatat sejak awal tahun 2017 hingga pertengahan September ini, terjadi sedikitnya 21 kasus kebakaran di wilayah Kabupaten Rembang. Rinciannya; 1 lahan hutan, 1 rumah penggilingan tebu, 3 pekarangan dengan rumpun bambu, 4 lahan tebu, dan 12 unit rumah warga. Kejadian tersebar merata di 14 Kecamatan.
“Paling banyak kejadiannya di bulan Agustus. Ada sebanyak 7 kasus kebakaran, karena memang itu juga bertepatan masuk musim kemarau,” ungkap Kepala Seksi Pemadam Kebakaran DPU Taru Rembang, Firman.
Rata-rata kebakaran rumah, imbuh Firman, disebabkan oleh hubungan pendek arus listrik. Sedangkan di lahan terbuka, faktor dominan penyebab kebakaran lantaran puntung rokok, dan sisa-sisa pembakaran sampah.
“Paling banyak di Kecamatan Kota Rembang. Dari sepuluh kejadian, empat diantaranya kebakaran rumah. Sisanya, ada yang kebakaran mobil, ada yang kebakaran lahan bambu,” imbuhnya. (Rom)
Kirim Komentar: