Apel ini sekaligus untuk memupuk semangat para kader Gerakan Pemuda Ansor dalam pengabdian kemanusiaan. Selain itu, juga sebagai wujud kesiapan kader inti Ansor yakni Banser, dalam bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, untuk melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana," ucapnya.
Ketua PP GP Ansor, Abdul Haris Ma' mun didampingi Ketua PW Jateng, Sholahuddin Aly dan Ketua PC Ansor Rembang, Nadhief Shidqi. (Rom/Rembangcyber)
REMBANGCYBER.NET, KOTA - Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Banser X-10 Rembang menggelar Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana di Lapangan Kompleks Gedung Haji Rembang, Ahad (8/12/2019).

Apel diikuti 1.000 Banser yang berasal dari seluruh Satuan Koordinasi Rayon (Satkoryon) dari tiap kecamatan di Kabupaten Rembang.


Apel juga dihari sejumlah pejabat pemangku kepentingan diantaranya Wakapolres Rembang,  pejabat BPBD Rembang, Kodim 0720 Rembang, Satpol PP dan jajaran Pengurus Cabang NU Rembang beserta badan otonom.

Kasatkocab Banser X-10 Rembang, Abdul Rosyid mengatakan , Apel Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana ini sebagai bentuk kesiapan Banser menghadapi potensi dan kerawanan bencana seiring datangnya musim hujan.

"Apel ini sekaligus untuk memupuk semangat para kader Gerakan Pemuda Ansor dalam pengabdian kemanusiaan. Selain itu, juga sebagai wujud kesiapan kader inti Ansor yakni Banser, dalam bekerjasama dengan para pemangku kepentingan, untuk melakukan kesiapsiagaan penanggulangan bencana," ucapnya.

Hal sama dikatakan Ketua PC Ansor Rembang, H Nadhief Shidqi. Dikatakannya, Gerakan Pemuda Ansor Kabupaten Rembang telah memetakan potensi kerawanan dan kesiapan dalam penanggulangan bencana.

"Kita sudah lakukan pemetaan di setiap satuan koordinasi kelompok (Satkorkel) di masing-masing desa. Selanjutnya dilaporkan secara berjenjang melalui satuan koordinasi rayon (Satkoryon) di tiap kecamatan dan diteruskan ke satuan koordinasi cabang (Satkorcab) Banser di tingkat kabupaten. Intinya, potensi dan kerawanan bencana perlu disikapi," ucap Gus Nadhief.

Berdasar pemetaan  yang dilakukan, Potensi kerawanan anatara lain;  Banjir rawan terjadi di 53 desa, angin puting beliung 40 desa, longsor 39 desa, pohon tumbang 34 desa, abrasi dan kebakaran masing-masing di 8 desa, orang tenggelam rawan di 4 desa, serta gempa dan rob masing-masing rawan di 1 desa.

Ketua Pimpinan Pusat GP Ansor,  Abdul Haris Ma'mun selaku inspektur apel menegaskan, Banser harus mampu berbuat baik untuk kemaslahatan orang banyak. Tidak hanya untuk organisasi tapi juga kepada bangsa dan negara. Karenanya, dalam Banser ada satuan-satuan sesuai dengan keahlian di bidangnya.

"Di Banser ada Bagana, Banser tanggap bencana. Fungsi utamanya tentu terkait kesiapsiagaan kebencanaan. Ada juga Balantas, untuk urusan lalulintas dan satuan-satuan lainnya. Ini menegaskan Banser harus mampu berbuat untuk kemaslahatan umat," ucap Faris.

Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah GP Ansor Jawa Tengah, H Sholahuddin Aly mengatakan Banser harus solid dan satu komando.

"Artinya setiap gerakan kader adalah solid dan satu komando. Menyikapi masalah-masalah yang muncul belakangan ini, Banser jangan terprovokasi melainkan tunduk dan taat pada titah pimpinan," ucapnya.

Sementara itu, Wakapolres Rembang, Kompol Tamlikan, mengapresiasi apa yang dilakukan Banser.

"Kami sangat mengapresiasi apa yang sudah dilakukan Banser selama ini. Banser senantiasa menjalin sinergitas dengan pihak-pihak keamanan dan pemangku kepentingan lainnya dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan fungsi dan perannya," ucap Kompol Tamlikan.

Usai apel, anggota Banser melakukan beberapa simulasi terkait penanganan  bencana yang berpotensi terjadi di Rembang. (Tarom)

Kirim Komentar: