Dalang Ki Sigid Arianto saat pentas di Pabrik Semen Gresik Rembang. (Rom/Rembangcyber) |
REMBANGCYBER.net, GUNEM - Sesepuh sedulur sikep ikut menyemarakkan pagelaran wayang kulit dalam rangka HUT ke-6 PT Semen Gresik dengan lakon "Gatotkaca Winisuda" yang dihadiri Direksi dan Komisaris PT Semen Gresik, jajaran forkompinda serta kepala desa, tokoh masyarakat serta warga dari desa sekitar perusahaan, baik wilayah Kabupaten Rembang maupun Blora, Senin jelang tengah malam (3/2/2020).
Sesepuh sedulur sikep yang hadir dalam pagelaran wayang kulit adalah Mbah Lasiyo asal Desa Klopoduwur, Banjarejo, Blora. Turut mendampingi Mbah Lasiyo, sebanyak 19 warga sedulur sikep lainnya.
Mbah Lasiyo mengatakan selain bermanfaat nguri-nguri budaya, pagelaran wayang kulit Semen Gresik juga bisa mempererat persaudaraan antarsesama. Ia berpesan agar Semen Gresik tetap komitmen dengan berbagai hal yang membawa kemanfaatan.
"Mugi-mugi saget ngempalaken balung pisah. Sahinggo kito saget paseduluran ingkang sae kaleh sanak sedulur. Kulo doaaken Semen Gresik tansah jaya lan saget ngugemi punopo ingkang sampun dilampahi. (Semoga bisa mengumpulkan saudara yang terpisah. Sehingga kita bisa bersaudara dengan baik. Saya doakan Semen Gresik tambah jaya dan tetap bisa menjalankan apa-apa yang dipedomani dan dijalankan)," ucap Mbah Lasiyo.
Direktur Keuangan dan SDM PT Semen Gresik Muchammad Supriyadi mengatakan lagelaran wayang kulit dengan dalang Ki Sigit Ariyanto asal Rembang diiringi Angklung Lorenza Blora ini merupakan salah satu wujud komitmen Semen Gresik dalam pelestarian budaya dan kearifan lokal.
"Kami sengaja mengundang Sinden Agnes Serfozo asal Hungaria karena Semen Gresik ingin menyisipkan pesan jika bule saja peduli dengan budaya dan kearifan lokal. Maka mestinya kita lebih dari itu," kata Supriyadi.
Komitmen melestarikan budaya dan kearifan lokal lewat pagelaran wayang kulit sudah berulangkali digelar Semen Gresik. Saat HUT ke-5 PT Semen Gresik tahun 2019, lakon yang diangkat "Mbangun Taman Maerokoco". Lakon ini menyisipkan pesan komitmen Semen Gresik untuk berkontribusi positif demi kemaslahatan masyarakat, pemerintah hingga negara.
Sedang pesan yang ingin disampaikan lewat "Gatotkaca Winisuda" adalah berbagai kontribusi positif yang sudah dilakukan Semen Gresik akan tetap dan bahkan terus dimaksimalkan agar lebih bisa dirasakan manfaatnya oleh berbagai elemen.
"Itu memang komitmen kita. Kehadiran Semen Gresik harus bermanfaat," jelasnya.
Menurut Supriyadi komitmen untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat serta berkontribusi positif bagi daerah itu diwujudkan dengan SG Peduli, SG Cerdas, SG Prima dan SG Lestari.
Dari sisi anggaran, sejak tahun 2014 - 2019, Semen Gresik sudah mengucurkan anggaran untuk progam CSR sebesar Rp92,8 miliar. Bentuk kegiatan mulai dari pemberdayaan desa, pendidikan, kesehatan, infrastruktur, air bersih, pelestarian alam, sosial keagamaan dan lain sebagainya.
Semen Gresik juga memiliki progam Forum Masyarakat Madani (FMM) yang sudah dilaksanakan sejak tahun 2018. Progam ini ibarat stimulus untuk mempercepat pembangunan dan sekaligus pemberdayaan masyarakat desa sekitar perusahaan. Agar hasilnya maksimal FMM ini juga selalu disinergikan dengan progam dan kegiatan pembangunan yang dicanangkan pemerintah.
Tahun 2020, anggaran yang dikucurkan untuk progam FMM sebesar Rp1,75 miliar. Ada enam desa di sekitar perusahaan yang disasar progam FMM. Yakni Desa Kadiwono, Timbrangan, Pasucen, Kajar dan Tegaldowo (Kabupaten Rembang) dan Desa Ngampel Kabupaten Blora.
"Progam pemberdayaan menjadi salah satu prioritas. Minimal 30 persen dari anggaran FMM itu wajib untuk pemberdayaan. Kita berharap, lewat upaya ini desa sekitar Semen Gresik lebih mandiri dan memiliki daya saing. Ujung dari proses itu juga berdampak positif untuk perekonomian dan sektor-sektor lain di desa tersebut," tandas Supriyadi.
Sekda Rembang Subakti mengapresiasi pagelaran wayang kulit yang digelar Semen Gresik. Terrkait kontribusi Semen Gresik dalam berbagai aspek, Subakti mengacungi jempol. Meski begitu, pihaknya berharap upaya serupa khususnya pemberdayaan Bumdes juga bisa dilaksanakan di desa lain, tidak hanya sekitar perusahaan.
"Saya berharap setelah bumdes, Semen Gresik juga melakukan pemberdayaan UMKM. Sinergi antara Bumdes dan UMKM itu akan mendongkrak perekonomian dan sektor lain di desa," paparnya. (Rom)
Kirim Komentar: