REMBANGCYBER.NET, KOTA - Gegap gempita dukungan terus mengalir ke Pasangan Calon (Paslon) Nomor Urut 2, H Abdul Hafidz - H Mochamad Hanies Cholil Barro' (Hafidz - Hanies).
Paslon Hafidz - Hanies, disebut-sebut paling layak memimpin Rembang. Pasalnya, keduanya memiliki kapasitas untuk dapat mewujudkan Rembang yang lebih maju dan gemilang.
Paslon Hafidz - Hanies merupakan kolaborasi golongan tua dan muda yang klop sekaligus nasionalis dan religius. Keduanya memiliki kapasitas sebagai pemimpin yang visioner, dan memahami kondisi masyarakat Rembang.
Berikut sembilan alasan mengapa warga Rembang harus memilih Paslon Hafidz - Hanies pada Pilkada 9 Desember mendatang.
Pertama, sederhana. Sosok Hafidz-Hanies dikenal luas sebagai pribadi yang tampil apa adanya dan tidak suka bermewah-mewahan. Kondisi ini sebagai penegasan bahwa keduanya memang merakyat. Selain itu, sosok Hafidz-Hanies juga merupakan figur yang ikhlas dalam berbuat, sehingga tidak memikirkan untung-rugi dari apa yang telah dikerjakan dan diperjuangkannya.
Kedua, komitmen. Abdul Hafidz maupun Gus Hanies merupakan tipikal seorang pemimpin yang menjunjung tinggi komitmen. Hal itu bisa dilihat bagaimana kehidupan keluarganya yang harmonis, penuh cinta dan kasih sayang. Sosok Hafidz - Hanies setia pada pasangannya dan dekat dengan keluarga besarnya. Keduanya selalu menyempatkan waktu untuk bersama keluarga di tengah kesibukannya yang padat.
Ketiga, merakyat. Selama menjabat lima tahun pertama, sosok Hafidz dekat dengan masyarakat. Safari Ramadan merupakan salah satu contoh kecilnya. H Abdul Hafidz rela meluangkan waktunya untuk turun ke bawah m nyapa warga, bahkan ia berkenan menjadi imam salat terwih di masjid dan musala di desa-desa yang dikunjunginya.
Demikian juga Gus Hanies, meski putra kiai ternama, Gus Hanies tidak membeda-bedakan dalam bergaul. Bahkan ia tidak segan nongkrong di warung untuk bisa berbaur dan bersahabat dengan banyak kalangan. Kedekatan Hafidz-Hanies dengan masyarakat, membuat Paslon ini mendapat dukungan dari berbagai kalangan seperti emak-emak, nelayan, petani, milenial, seniman dan kelompokaayarakat lain dari berbagai penjuru Rembang.
Keempat, toleran. Bangsa Indonesia adalah negara yang memiliki keragaman budaya, suku bangsa, ras, etnis, agama maupun bahasa daerah. Dibutuhkan toleransi untuk mengikatnya.
Demikian juga Rembang yang majemuk. Dibutuhkan sosok pemimpin yg mampu merangkul semua, dan itu ada pada sosok Hafidz - Hanies yang merupakan santri dan kader terbaik NU di Rembang. Keduanya memegang teguh budaya NU yakni mengedepankan rahmah (kasih sayang) kepada sesama.
Kelima, pekerja keras. H Abdul Hafidz berasal dari keluarga petani. Hafidz meniti karir politiknya dari nol. Dia merupakan sosok pekerja keras yang tidak gengsi menjalankan pekerjaan yang biasa dilakukan masyarakat bawah seperti menjadi sopir. Berkat kerja kerasnya, Hafidz berhasil menduduki kursi legislatif hingga menjadi bupati.
Hal sama juga dilakukan Gus Hanies. Meskipun putra kiai besar, KH Cholil Bisri, tapi Gus Hanies juga tidak lantas mengandalkan kebesaran orang tuanya. Kemandirian Gus Hanies terbentuk karena berwirausaha saat butuh biaya kuliah di Yogyakarta sehingga terbiasa untuk bekerja keras tanpa gengsi.
Keenam, Inovatif. Untuk menjadi seorang pemimpin yang kreatif dan inovatif, harus selalu berfikir positif. Sebab, berpikir positif akan menelurkan gagasan yang luar biasa.
Rembang butuh pemimpin yang inovatif, dan itu ada dalam diri Abdul Hafidz dan Gus Hanies. Program pelayanan berbasis teknologi, program ruang terbuka hijau, program kesehatan dari rumah merupakan gagasan kreatif yang ia tawarkan untuk mewujudkan Rembang Gemilang.
Ketujuh, asli Rembang. H Abdul Hafidz dan Gus Hanies merupakan putra asli Rembang. Keduanya lahir di Rembang dan mengenyam pendidikan di Rembang. H Abdul Hafidz merupakan santri almaghfurlah KH Maemoen Zubair Sarang, sedangkan Gus Hanies juga sekolah di Rembang sebelum mondok dan kuliah di Yogyakarta.
Sebagai putra asli daerah, mereka sangat memahami Rembang dan cara memajukannya.
Kedelapan, berpengalaman. Hafidz-Hanies memiliki pengalaman yang tak perlu diragukan. Sebagai petahana, Abdul Hafidz sudah berpengalaman menggerakkan roda pemerintahan dan pembangunan di Rembang. Segudang prestasi baik dalam pengentasan kemiskinan hingga penilalaian WTP yang diraih Pemkab Rembang merupakan bukti nyata. Sedangkan Gus Hanies, meski masih muda, ia pernah menjadi nahkoda Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda Ansor Rembang, yang merupakan organisasi kepemudaan terbesar di dunia. Duet Hafidz-Hanies yang sarat pengalaman diyakini mampu mewujudkan Rembang Gemilang.
Kesembilan, alim saleh. Syarat utama seorang pemimpin haruslah seorang yang saleh ditandai dengan memiliki akhlak mulia. Abdul Hafidz juga dikenal sebagai sosok kiai yang hingga kini masih mengajar di madrasah diniyah. Sedangkan Sosok Gus Hanies merupakan cucu dan putra ulama besar Indonesia yakni KH Bisri Mustofa dan KH Cholil Bisri. Dengan latar belakang pendidikan pondok pesantren dan umum, keduanya tak diragukan lagi tentang kesalehannya. Aba
Kirim Komentar: