REMBANGCYBER.NET, KOTA - Ketua Dewan Penasehat GP Ansor Kabupaten Rembang, H Mochamad Hanies Cholil Barro' (Gus Hanis) menaruh perhatian besar kepada para korban banjir dengan turun langsung ke lapangan untuk membantu meringankan beban mereka.
Gus Hanies, yang juga maju sebagai calon wakil bupati mendampingi calon bupati petahana, H Abdul Hafidz pada Pilkada 9 Desember 2020, menyambangi warga korban banjir di Perumahan Palm View, Tireman, Kecamatan Rembang, Selasa (1/12/2020).
Gus Hanies menyempatkan diri menyambangi dapur umum dan membagikan 1.000 nasi bungkus kepada korban banjir di desa tersebut.
"Kami ingin turut meringankan beban mereka. Tentu ini tidak seberapa, namun semoga bisa sedikit mengurangi beban saudara saudara kita yang tertimpa musibah banjir," ucap Gus Hanies.
Gus Hanies mengaku prihatin atas terjadinya musibah banjir di sejumlah wilayah di Kabupaten Rembang pada Ahad (29/11/2020) sore hingga malam. Menurutnya yang bisa dilakukan sekarang adalah bagaimana kita menumbuhkan kepedulian sosial untuk membantu sesama.
“Musibah itu tentunya tidak kita inginkan. Yang bisa kita lakukan saat ini, mari kita bersama-sama saling bahu-membahu untuk meringankan beban warga yang sedang mengalami musibah banjir," imbuhnya.
Gus Hanies juga mengajak kepada seluruh warga untuk senantiasa tanggap dan waspada terhadap kemungkinan datangnya bencana sehingga dapat meminimalisir dampak yang ditimbulkan.
Terkait bencana banjir di kawasan Rembang Kota, putra almaghfurlah KH Cholil Bisri ini memiliki sejumlah catatan.
Menurutnya, pembuatan akses masuk rumah dengan membuat jembatan-jembatan secara sembarang tanpa memperhitungkan debit air rutin yang melintas di drainase, menjadi salah satu penyebab banjir.
"Berikutnya, pertambahan kawasan permukiman baru di wilayah Rembang Kota menimbulkan area resapan air hujan berkurang, akibat dari tertutupnya permukaan tanah dengan lapisan kedap air," terangnya.
Berkurangnya area resapan air lantaran tertutup rumah dan jalan, imbuhnya, menyebabkan air hujan menjadi tidak terserap ke dalam tanah dan mengalir ke wilayah dengan elevasi rendah, tanpa terkendali.
"Selain itu, banjir di kawasan Rembang Kota juga disebabkan oleh sistem drainase lama yang ternyata sudah tidak mampu lagi menampung debit air hujan yang masuk dari saluran-saluran sekunder," jelasnya.
Cucu KH Bisri Mustofa ini memiliki beberapa gagasan untuk mencegah terjadinya banjir serupa di masa datang.
"Hemat kami, masterplan sistem drainase di Rembang Kota perlu di-review. Disusun ulang. Bangunan-bangunan di sepanjang jaringan drainase supaya disesuaikan dengan masterplan yang telah di-review nanti," paparnya.
Dikemukakannya pula, masyarakat perlu memiliki kesadaran kolektif untuk melakukan penertiban, jika ternyata bangunan yang dibuat masyarakat menjadi penyebab terganggunya sistem drainase.
"Setiap kali masyarakat akan mendirikan bangunan yang bersentuhan dengan jaringan drainase maupun saluran samping jalan, harus berhitung secara teknis dan berkonsultasi terlebih dulu kepada instansi terkait," tandasnya.
Sebelumnya, Relawan Hafidz-Hanies juga telah bergerak menyalurkan bantuan makanan dan paket sembako kepada korban banjir di beberapa titik diantaranya Desa Tireman dan Mondoteko Kecamatan Rembang Kota yang merupakan titik terparah bencana banjir Rembang. Aba
Kirim Komentar: