REMBANGCYBER.NET, SALE - Petani Jinanten Kecamatan Sale, panen perdana padi hibrida varietas Hipa21, Kamis (17/12/2020).
Hipa21 merupakan benih padi hibrida varietas unggul yang baru dikembangkan. Varietas ini diyakini mampu mengahasilkan jumlah panenan yang lebih tinggi dibanding varietas hibrida lainnya.
Dari panenan padi di Jinanten ini, didapatkan hasil ubinan rata-rata 3,1 ton per hektare.
Direktur Benih Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia, Mohammad Takdir Mulyadi mengatakan untuk peningkatkan produksi pangan nasional, pemerintah menggunakan varietas unggul baru dengan jenis hibrida karena jenis ini berpotensi mendapatkan hasil lebih tinggi dibanding inbrida sehingga tidak memerlukan banyak lahan.
"Hipa21 merupakan varietas terbaru jenis hibrida hasil rakitan anak bangsa," ucapnya.
Bupati Hafidz yang mengikuti panen perdana di Jinanten tersebut mengatakan dilakukannya pembenihan kepada petani dalam rangka untuk kecukupan pangan dan kesejahteraaan petani.
"Salah satu tujuan intinya pembenihan pemberdayaan apa saja dalam rangka untuk kecukupan pangan dan kesejahteraaan petani. Oleh karena itu, tidak ada kata lain kita harus berjuang terus, bagaimana pembenihan-pembenihan yang bisa meningkatkan produktifitas kesejahteraan ini kita terus upayakan," ucapnya.
Hafidz menambahkan, mengingat benih yang ditanam ini benih varietas baru harapannya kepada pemerintah pusat, ada bantuan pengawalan pemasaran kepada kelompok tani dan adanya asuransi bagi petani untuk menghindari kerugian ketika terjadi kegagalan tanam.
"Selain itu, apabila ada program pemberian benih padi harus tepat waktu, jangan sampai petani sudah selesai ditanam, bantuannya baru diberikan," imbuhnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengungkapkan pembenihan padi hibrida seluas 5 hektare berlokasi di Desa Sale dan Desa Jinanten, Kecamatan Sale, dengan fasilitasi sarana prasarana produksi dari Kementan Rp8,1 juta perhektare.
"Hasil ubinan rata-rata 3,1 ton per hektare, sehingga pendapatan petani rata-rata Rp58,7 juta per hektare," ucapnya.
Selain padi, juga dilaksanakan pembenihan jagung hibrida seluas 154 hektare yang berada di Kecamatan Sale 95 hektare, Kecamatan Pamotan 15 hektare, Kecamatan Sedan 18 hektare dan Kecamatan Pancur 28 hektare, dengan fasilitasi sarana prasarana produksi dari Kementan Rp5,3 juta per hektare.
Sampai saat ini sudah panen 141 hektare dengan jumlah produktifitas rata-rata 4 ton per hektare dengan pendapatan petani rata-rata Rp23 juta perhektare. Aba
Kirim Komentar: