Boyolali (Soloraya Cyber) – Fokus kepada penyelenggaraan Pilkada, Pemkab Boyolali menyatakan pengisian jabatan kepala desa (Kades) dan Perangkat desa yang masih kosong di tunda hingga 2016 mendatang.
Menurut, Kabag Pemdes Setda Boyolali, M Arif Wardianta mengatakan, sesuai rencana awal Pilkades serentak untuk mengisi kekosongan jabatan Kades dan perangkat desa, dijadwalkan pada bulan Juli-Agustus tahun ini. Langkah ini sesuai dengan pembahasan Ranperda Pilkades di DPRD.
“Akan tetapi melihat rangkaian tahapan Pilkada yang dilangsungkan akhir tahun ini, Pemkab Boyolali memilih untuk konsentrasi ke Pilkada. Demikian juga hasil konsultasi kami dengan Bupati, ya masih harus fokus pada kondisifitas wilayah dan konsentrasi ke Pilkada,” kata Arief, Kamis (21/5/2015).
Ia menjelaskan, saat ini masih ada sembilan jabatan Kades yang kosong. Selain itu juga sekitar 150-an posisi perangkat desa yang lowong. Dengan kebijakan ini, maka pengisian Kades maupun perangkat, baik antar waktu maupun konvensional, akan dilangsungkan pada 2016 nanti.
Sementara, agenda Pilkades serentak semula direncanakan selama tiga gelombang yakni ditahun 2014, 2015, dan 2016. Hanya saja jika agenda Pilkades 2015 ditiadakan, maka seluruhnya akan diselenggarakan di tahun 2016.
“Jika dilangsungkan 2016, maka agenda Pilkades yang berdekatan akan dibarengkan. Selain sembilan desa yang kosong saat ini, plus dua desa lainnya yakni Desa Manggis (Desember 2015), Desa Temon (Januari 2016). Minus Tarubatang yang sampai saat ini masih menunggu putusan pengadilan,” katanya.
Kendati pelaksanaan Pilkades serempak bakal tertunda, Namun pembahasan Ranperda tetap berjalan bersama DPRD. Diharapkan Perda Pilkades, Pengangkatan Perangkat, dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) bisa rampung tahun ini. Selain agenda Pilkades dan pengisian perangkat, menurut Arief penataan Sekdes juga akan dilakukan tahun depan sesuai degan otoritas pembina kepegawaian olehBupati.
“Sedangkan untuk mengisi kekosongan Kades, akan ditempatkan pelaksana jabatan. Sesuai dengan aturan, pelaksana jabatan Kades sah hingga Kades definitif terpilih melalui Pilkades,” pungkasnya.
Menurut, Kabag Pemdes Setda Boyolali, M Arif Wardianta mengatakan, sesuai rencana awal Pilkades serentak untuk mengisi kekosongan jabatan Kades dan perangkat desa, dijadwalkan pada bulan Juli-Agustus tahun ini. Langkah ini sesuai dengan pembahasan Ranperda Pilkades di DPRD.
“Akan tetapi melihat rangkaian tahapan Pilkada yang dilangsungkan akhir tahun ini, Pemkab Boyolali memilih untuk konsentrasi ke Pilkada. Demikian juga hasil konsultasi kami dengan Bupati, ya masih harus fokus pada kondisifitas wilayah dan konsentrasi ke Pilkada,” kata Arief, Kamis (21/5/2015).
Ia menjelaskan, saat ini masih ada sembilan jabatan Kades yang kosong. Selain itu juga sekitar 150-an posisi perangkat desa yang lowong. Dengan kebijakan ini, maka pengisian Kades maupun perangkat, baik antar waktu maupun konvensional, akan dilangsungkan pada 2016 nanti.
Sementara, agenda Pilkades serentak semula direncanakan selama tiga gelombang yakni ditahun 2014, 2015, dan 2016. Hanya saja jika agenda Pilkades 2015 ditiadakan, maka seluruhnya akan diselenggarakan di tahun 2016.
“Jika dilangsungkan 2016, maka agenda Pilkades yang berdekatan akan dibarengkan. Selain sembilan desa yang kosong saat ini, plus dua desa lainnya yakni Desa Manggis (Desember 2015), Desa Temon (Januari 2016). Minus Tarubatang yang sampai saat ini masih menunggu putusan pengadilan,” katanya.
Kendati pelaksanaan Pilkades serempak bakal tertunda, Namun pembahasan Ranperda tetap berjalan bersama DPRD. Diharapkan Perda Pilkades, Pengangkatan Perangkat, dan Susunan Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) bisa rampung tahun ini. Selain agenda Pilkades dan pengisian perangkat, menurut Arief penataan Sekdes juga akan dilakukan tahun depan sesuai degan otoritas pembina kepegawaian olehBupati.
“Sedangkan untuk mengisi kekosongan Kades, akan ditempatkan pelaksana jabatan. Sesuai dengan aturan, pelaksana jabatan Kades sah hingga Kades definitif terpilih melalui Pilkades,” pungkasnya.
Kirim Komentar: