REMBANG, rembangcyber.com - Beternak kambing menjadi pilihan hidup Ragil Bambang Sumantri (34), lulusan sarjana teknik arsitektur Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang. Meski tidak nyambung dengan disiplin ilmu yang ditimbanya, bukan berarti usaha ternak yang digeluti Ragil hanya sekedarnya alias asal-asalan.

Eit, jangan salah. Ragil yang sempat menjadi guyonan tetangganya berhasil membuktikan bahwa beternak kambing bisa menjadi sandaran hidup.

Berkat kerja keras dan keuletan, pria kelahiran 6 Januari 1982 ini, sukses mengembangkan kambing Peranakan Etawa (PE).

Ragil memulai usaha ternaknya pada tahun 2006. Saat itu, ia yang baru lulus kuliah galau mencari pekerjaan. Tak mau larut dalam pencarian, ia mulai memelihara 8 ekor kambing PE. Seiring berjalannya waktu, usahanya mulai berkembang.

"Kunci sukses beternak adalah penyiapan pakan yang berkulitas dan memadai, kandang yang bersih serta kesehatan ternak yang terjaga. Dengan kesungguhan dan kerja keras beternak memiliki peluang sangat menjanjikan," ucapnya.

Bersama dengan rekan sejawatnya, pria yang tinggal di Desa Kemadu Kecamatan Sulang ini tahun 2009 membuat kelompok ternak Margo Mulyo. Sejak itulah, suami Nurul Azizah mengepakkan sayap tidak hanya mengembangkan ternak saja, melainkan mulai merintis usaha turunan dari ternak Etawanya dengan memproduksi susu murni kambing Etawa.

Pada tahun 2011, dibantu Nurul Azizah-istrinya-yang lulusan Undip jurusan Kesehatan Masyarajat, Ragil mengembangkan susu kambing menjadi berbagai produk mulai dari sabun batangan, masker wajah, yoghurt, hingga cemilan.

Saat berbincang dengan Rembangcyber, Nurul mengakui ide membuat sabun berawal dari pendeknya masa konsumsi susu. Kalau tidak diolah susu akan basi sehingga merugi.

"Setelah melihat susu yang mendekati masa kadaluwarsa, kami terpikir untuk mengolahnya agar tidak rugi. Nah dari situ akhirnya muncul ide membuat sabun batangan. Lalu berkembang lagi bikin produk yoghurt dan masker wajah," ucapnya.

Nurul menambahkan, produk tersebut saat ini sudah dipasarkan ke berbagai daerah di luar Rembang dengan omzet mencapai Rp 20 juta perbulan.

Untuk mengembangkan usahanya, Ragil dan 25  anggota kelompok ternak Margo Mulyo menjalin kemitraan dengan PT Semen Indonesia. Pinjaman lunak yang digelontorkan PT Semen Indinesia sebesar Rp25 juta per anggota sangat efektif  untuk pengembangan sentra ternak kambing Etawa di Desa Kemadu Kecamatan Sulang.

"Kami berharap kemitraan dengan Semen Indonesia ini dapat terus terjalin melalui penguatan modal usaha. Dengan demikin bukan tidak mungkin kedepannya, di daerah kami menjadi sentra peternakan kambing Etawa," ucapnya.

Tahun 2016 ini, kelompok ternak Margo Mulyo menjadi kelompok ternak terbaik se-Jawa Tengah. Tahun 2017 mendatang, Margo Mulyo akan mewakili Jawa Tengah di tingkat nasional. (Rom)






Kirim Komentar: