"Jerawat saya waktu itu besar-besar. Kemudian saya bikin ramuan sendiri untuk perawatan wajah saya. Hasilnya, jerawat besar-besar itu hilang," katanya.

Ummu Salamah, Owner Akar Jawi
REMBANGCYBER.net, PAMOTAN - Kecantikan dan wanita, tak bisa dipisahkan. Untuk tampil cantik, seorang wanita rela merogoh koceknya untuk membeli produk kecantikan yang diyakini mampu membuatnya tampil lebih percaya diri.

Nah, salah satu produk kecantikan asli Rembang yang saat ini tengah jadi buruan adalah produk kosmetik berbahan alami dengan label Akar Jawi.
Tak banyak yang tahu, bahwa produk tradisional khas Rembang Akar Jawi diformulasikan oleh perempuan asal Dusun Jumput, Desa Sidorejo, Kecamatan Pamotan.

Namanya Ummi Salamah. Ia sekaligus sebagai owner produk Akar Jawi.

Ummi Salamah mulai memproduksi Akar Jawi pada 2012. Awalnya, ia memproduksi untuk keperluan sendiri.

Ketika itu ia memiliki masalah dengan kulit wajah yang berjerawat lantaran penggunakan sabun muka berbahan kimia.

"Jerawat saya waktu itu besar-besar. Kemudian saya bikin ramuan sendiri untuk perawatan wajah saya. Hasilnya, jerawat besar-besar itu hilang," katanya.

Ummi tidak membuat ramuan itu secara asal-asalan melainkan dengan bahan pilihan dan takaran yang pas. Pasalanya, Umi pernah belajar meracik bahan alami saat masih kuliah jurusan Farmasi Tradisional Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Bagi Ummi, pembuatan produk Akar Jawi menjadi sarana mempraktikkan hasil belajar sekaligus menjadi solusi mengatasi masalah kulit.
Dalam perkembangannya, produk Akar Jawi yang dihasilkannya juga diminati masyarakat luas sehingga ia memproduksinya lebih banyak untuk dijual.

Saat ini Ummi mengembangkan usahanya di tanah kelahirannya, Jumput, Sidorejo, Pamotan. Sebelumnya, ia merintis di Sewon, Bantul, DIY. Meskipun telah pindah, permintaan Akar Jawi dari DIY cukup tinggi.

Akar Jawi tak hanya dijual di toko, tetapi juga diminati pengusaha salon dan spa.
Produk yang ia sediakan beragam mulai dari masker wajah, lulur, aroma terapi, hingga rempah mandi. Lulur yang disediakan misalnya green tea, lulur putih, sedangkan masker misalnya masker ceker untuk mencegah keriput, dan masker jerawat.

Setiap bulan, Ummi memproduksi sekira 1.000 kemasan dengan harga bervariasi mulai dari Rp6.000 hingga Rp25.000 per kemasan.

"Banyak dari DIY dan Solo. Sekarang juga banyak peminat dari luar Jawa seperti Kalimantan. Mereka beli secara online," terangnya.

Ummi menerangkan, sejauh ini, berdasarkan pengalaman dari pelanggannya, banyak yang cocok dengan produk tersebut. Ia mengedukasi para konsumennya lantaran memakai bahan alami, maka diperlukan proses hingga terlihat hasilnya.

"Tidak ada yang instan. Semua butuh proses," tegasnya.

Ummi mengklaim produknya tidak membawa efek samping lantaran bahan yang digunakan alami.

"Enggak ada efek sampingnya. Kalau enggak cocok ya misal jerawatan ya jerawatnya masih ada. Enggak terus kulitnya jadi hitam atau gimana," tutur Ummi.

Lantaran menggunakan bahan alami, Ummi tak ingin menggunakan kemasan yang tidak ramah lingkungan. Kemasannya pun dilengkapi dengan ziplock sehingga pelanggan tak perlu khawatir produknya tumpah.

Untuk mempromosikan produknya, ia memanfaatkan media sosial seperti facebook dan instagram. Ummi juga kerap mengikuti pameran ataupun bazar agar produknya semakin dikenal masyarakat.

Ummi pun senang jika ada pengunjung yang bertanya mengenai produk tersebut. Di saat itulah ia bisa mengedukasi masyarakat mengenai manfaat bahan alami untuk tubuh. (Rom)

Kirim Komentar: