Penasehat Gerakan Pemuda Ansor Rembang, H Mochamad Hanies Cholil Bisri (Gus Hanies) menghadiri Haul KHR Hambali Abu Sujak Ar-Ruslani dan Maulidurrosu


REMBANGCYBER.NET, LASEM - Penasehat Gerakan Pemuda Ansor Rembang, H Mochamad Hanies Cholil Bisri (Gus Hanies)  menghadiri Haul KHR Hambali Abu Sujak Ar-Ruslani dan Maulidurrosul Muhammad SAW di Pondok Pesantren Bodho Al Frustasiyah, Caruban, Gedongmulyo, Lasem, Ahad (22/11/2020). 


Gus Hanies yang maju sebagai calon wakil bupati mendampingi calon bupati petahana, H Abdul Hafidz bersyukur dapat menghadiri haul ulama besar Mbah Kiai Hambali yang merupakan keturunan generasi ke-6 Sunan Kalijogo. 


Kehadiran Gus Hanies disambut hangat putra Kiai Hambali, Gus Inung Hambali serta ribuan jemaah dari berbagai kalangan yang hadir pada acara haul tersebut.


"Alhamdulillah senang sekali bisa menghadiri acara haul Mbah Kiai Hambali sekaligus bersilaturahim dan keluarga besar beliau," terang putra almaghfurlah KH Cholil Bisri ini. 


Menurut Gus Hanies, menghadiri haul adalah bentuk penghargaan terhadap ulama besar yang patut diteladani perjuangannya.


"Banyak kisah "khowariqul adah" tentang ulama besar Mbah Hambali yang kerso ngopeni santri dari berbagai latarbelakang. Tentu kita bisa meneladani keikhlasan beliau dalam ngopeni masyarakat dengan tanpa membeda-bedakan asal usul," imbuhnya.


Gus Inung Hambali, mengaku senang dengan hadirnya Gus Hanies. Kedua putra ulama besar ini tampak gambyak saat jagong di ndalem utama.


"Alhamdulillah dirawuhi Gus Hanies. Insyaallah barokah dan semoga Gus Hanies hasil maksud menjadi Wakil Bupati Rembang,"ucapnya.


Gus Hanies sendiri akan maju pada Pilkada Rembang 9 Desember sebagai cawabup mendampingi petahana H Abdul Hafidz yang diusung PPP, PKB, Golkar dan PDI Perjuangan dengan nomor urut 2.


Mewakili sambutan keluarga, Puji Darsono atau yang populer dipanggil Ki Dalang Gondrong Al frustasi mengaku berterimakasih kepada hadirin yang sudah meluangkan waktu untuk datang ke haul Mbah Hambali.


Menurutnya, kehadiran kaum muslimin ini merupakan  bukti cinta masyarakat kepada sosok ulama besar Mbah Hambali. 


"Terimakasih sudah rawuh di haul Mbah Hambali. Semoga kita kecipratan berkah beliau," ucap Ki Gondrong. 


Selain haul, juga dilaksanakan Maulidurrosul Muhammad SAW. Tausiyah diisi oleh KH Abdul Qoyyum Mansur atau sering disapa Gus Qoyyum. 


Pondok Pesantren yang didirikan Mbah Hambali dikenal luas sebagai pondok pesantren yang menampung santri dari berbagai macam latarbelakang utamanya yang pernah mengalami masalah dalam kehidupannya seperti stress, frustasi, putus cinta dan sebagainya. Karena itulah pondok yang berada di dekat Pantai Caruban tersebut diberi nama sendiri oleh Mbah Hambali dengan Pondok Bodho Al Frustasiyah.


Konon semasa hayat, pengajian yang dilakukan Mbah Hambali kepada santrinya juga unik tidak mengaji kitab, tetapi ada yang ditempatkan di tambak garam,  dapur rumah, sebagai penerima tamu, dan tukang bangunan. Meski demikian, setiap malam Jumat diadakan tahlilan, yasinan, salat taubat, dan berbagai amalan lainnya.


Mbah Hambali yang dikenal dekat dengan Gus Dur ini termasuk khowariqul  ‘adah. Bicaranya tidak pernah secara harfiah/gamblang, namun selalu mengandung kinayah yang harus diterjemahkan secara bijaksana.


Mbah Hambali wafat pada 28 Mei 2012. Saat itu, ribuan pelayat dari kalangan kiai, santri, dan pejabat dari berbagai kota turut memberikan penghormatan terakhir.


Sepeninggal Mbah Hambali, pengajian di pondo Bodho Al Frustasiyah dilanjutkan oleh putra-putrinya secara bersama-sama hingga saat ini. (Aba)

 

Kirim Komentar: