REMBANGCYBER.NET, KOTA - Masyarakat desa wisata Punjulharjo menggelar pertunjukan musik thong-thong klek bersama peserta KKN dari UIN Walisongo Semarang, Sabtu, 31 Oktober 2020.
Acara ini bertujuan memberi kesempatan kepada anak-anak desa setempat untuk mengekspresikan rasa percaya diri membawakan pertunjukan thong-thong klek yang merupakan kesenian khas Kabupaten Rembang.
Awal mula pembentukan grup thong-thong klek ini karena salah satu program kerja peserta KKN di Desa Punjulharjo yang ingin mengangkat kesenian daerah Kabupaten Rembang di desa setempat. Kabar baiknya, pihak pengurus desa serta pemuda karang taruna sangat mengapresiasi dan bersedia membantu seluruh kebutuhan untuk program kerja tersebut.
“Peserta KKN dibantu beberapa pemuda karang taruna bikin dan merangkai alat-alat thong-thong klek sendiri. Kami benar-benar bikinnya dari bahan bekas, kaya ember, galon. Bambu juga nebang sendiri. Nggak ada yang nggak tradisional, supaya khasnya tetap terasa," ungkap Naily Fadhilatun Ni’mah, penanggungjawab program kerja tersebut.
Pertunjukan tersebut digelar di pantai Karangjahe yang merupakan ikon Desa Punjulharjo. Banyaknya wisatawan diharapkan dapat membuat pemain lebih bersemangat. Selain pertunjukan thong-thong klek, pemuda karang taruna juga menyajikan musik akustik untuk sekadar selingan. Namun, karena masih masa pandemi, penonton terus dihimbau untuk tidak berdesakan, tetap berjarak dan memakai masker. Jadi, pertunjukan tetap terkondisikan meskipun penonton sangat ramai.
“Kami main sangat enjoy meski baru pertamakali. Dan sepertinya akan terus kami lanjutkan, latihan tanpa kakak-kakak KKN, karena kami niatkan untuk melestarikan kesenian khas kabupaten. Ya hitung-hitung grup thong-thong-klek ini sebagai kenang-kenangan dari kakak-kakak KKN,” ucap M Bagas Pramudita, salah satu pemain thong-thong-klek.
Antusiasme yang ditunjukan oleh para pemain thong-thong klek sangat berarti besar bagi para peserta KKN.
”Mereka benar-benar luar biasa, latihan dua kali setiap minggu, malem-malem di pantai, semangat banget. Saya salut sama semangat mereka," tambah Siti Zaroah, salah satu peserta KKN UIN Walisongo Semarang.
Harapan para peserta KKN untuk kesenian khas Kabupaten Rembang ini agar terus lestari sehingga dapat dinikmati dan dipelajari oleh anak cucu kelak. Walaupun tidak dengan pendampingan para peserta KKN lagi, anak-anak desa dan juga pemuda karang taruna diharapkan terus bersemangat dalam berlatih. -ANs
Kirim Komentar: