![]() |
Dialog Pilkada di Rembang |
Dialog diikuti seratusan peserta dari berbagai elemen masyarakat diantaranya; pelajar, mahasiswa, Lembaga Swadaya Masyarakat, organisasi kepemudaan, partai politik, tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat, petani, nelayan dan perempuan.
Bertindak sebagai narasumber, Kapolres Rembang AKBP Winarto, Ketua KPU Kabupaten Rembang, Minanus Su'ud dan Ketua Panwas Kabupaten Rembang, Totok Suparyanto.
Dalam dialog tersebut, kinerja Komisi Pemilihan Umum (KPU) Rembang terkait sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Rembang tahun 2015 mendapat sorotan dari berbagai pihak lantaran dianggap kurang optimal.
Salah seorang peserta, Elok Saparinda, warga Kelurahan Leteh Kecamatan Rembang mengatakan sosialisasi yang dilakukan KPU masih sangat minim sehingga masyarakat masih adem ayem dan terkesan kurang greget dengan Pilkada. Padahal keberhasilan Pilkada bergantung pada partisipasi rakyat utamanya kaum perempuan yang merupakan pemilih terbanyak di Rembang.
“Tanpa sosialisasi dari KPU, masyarakat tidak akan mengenal seluk beluk pilkada sehingga berdampak pada tingkat partisipasi," ucap Elok.
Hal sama juga dikatakan Koordinator LSM Semut Abang, Suparno.
Menurutnya, hiruk pikuk Pilkada di Rembang nyaris tak ada gaungnya lantaran sosialisasi yang kurang optimal.
“Dengan dana yang besar, semestinya KPU bisa lebih optimal," tegasnya.
Suparno berharap KPU lebih intensif melakukan sosialisasi baik melalui Alat Peraga Kampanye (APK), terjun langsung ke masyarakat maupun melaui media massa.
Penjabat Bupati Rembang Suko Mardiono dalam sambutannya mengatakan bahwa greget Pilkada di Rembang kurang. Kemungkinan pertama rakyat sudah cerdas dan tak mau larut dalam hiruk pikuk Pilkada.
“Namun di sisi lain, hal itu juga bisa mengindikasikan sosialisasi kurang,” katanya.
Ketua KPU Rembang Minanus Su'ud berjanji akan lebih menggenjot sosialisasi ke semua segmen.
“Kami tidak bisa menjangkau satu per satu pemilih. Sosialisasi sudah kita lakukan secara masif dan kami akan terus menggenjotnya di sisa waktu yang ada,” katanya. (AM)
Salah seorang peserta, Elok Saparinda, warga Kelurahan Leteh Kecamatan Rembang mengatakan sosialisasi yang dilakukan KPU masih sangat minim sehingga masyarakat masih adem ayem dan terkesan kurang greget dengan Pilkada. Padahal keberhasilan Pilkada bergantung pada partisipasi rakyat utamanya kaum perempuan yang merupakan pemilih terbanyak di Rembang.
“Tanpa sosialisasi dari KPU, masyarakat tidak akan mengenal seluk beluk pilkada sehingga berdampak pada tingkat partisipasi," ucap Elok.
Hal sama juga dikatakan Koordinator LSM Semut Abang, Suparno.
Menurutnya, hiruk pikuk Pilkada di Rembang nyaris tak ada gaungnya lantaran sosialisasi yang kurang optimal.
“Dengan dana yang besar, semestinya KPU bisa lebih optimal," tegasnya.
Suparno berharap KPU lebih intensif melakukan sosialisasi baik melalui Alat Peraga Kampanye (APK), terjun langsung ke masyarakat maupun melaui media massa.
Penjabat Bupati Rembang Suko Mardiono dalam sambutannya mengatakan bahwa greget Pilkada di Rembang kurang. Kemungkinan pertama rakyat sudah cerdas dan tak mau larut dalam hiruk pikuk Pilkada.
“Namun di sisi lain, hal itu juga bisa mengindikasikan sosialisasi kurang,” katanya.
Ketua KPU Rembang Minanus Su'ud berjanji akan lebih menggenjot sosialisasi ke semua segmen.
“Kami tidak bisa menjangkau satu per satu pemilih. Sosialisasi sudah kita lakukan secara masif dan kami akan terus menggenjotnya di sisa waktu yang ada,” katanya. (AM)
Kirim Komentar: